Template by:
Free Blog Templates

Rabu, 10 Desember 2008

kompetisi merakit gundam

JAKARTA – Pada zaman Universal Century terjadi perang antara bumi dan koloni luar angkasa. Para penjahat dari luar angkasa turun ke bumi untuk merebut tempat tinggal manusia itu. Untunglah ada Kidou Senshi Gundam, pahlawan pembela kebenaran yang selalu siap sedia untuk membasmi kejahatan di muka bumi. Serial animasi Jepang yang ditayangkan pertama kali di Jepang pada tahun 1979 tersebut menarik perhatian pemirsa.
Cerita kepahlawanan Gundam langsung meraih kepopuleran karena menurut sebagian orang merupakan campuran antara 2 animasi yang telah populer terlebih dahulu, Tetsujin 28 dan Uchuu Senkan Yamato. Kepopulerannya membuat serial Gundam berkembang hingga menjadi 9 televisi serial, 4 video serial, 10 film, dan ratusan novel, komik, dan video game petualangan yang menjadi satu kesatuan dalam Gundam Saga. Kemunculan Gundam yang awalnya hanya di Jepang mulai mendunia sejak munculnya compilation movies Mobile Suit Gundam pada tahun 1981—1982. Sejak itu, kemunculan Gundam dalam berbagai versi tak pernah berhenti, bahkan di tahun 2004 lalu mereka mengeluarkan compilation specials Mobile Suit Gundam SEED, Mobile Suit Gundam MS IGLOO: The Hidden One Year War (the movies), dan serial televisi Mobile Suit Gundam SEED Destiny. Tahun ini, mereka akan mengeluarkan Mobile Suit Zeta Gundam (compilation movies) yang serial televisinya pernah ditayangkan pada tahun 1985. Serial animasinya juga masih ditayangkan di Indosiar setiap Sabtu pagi. Robot Gundam memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dengan robot-robot pembela kebenaran pada beberapa animasi Jepang seperti Digimon, Power Rangers, atau Ultraman. Hampir setiap karakter Gundam memiliki antena berbentuk V dengan warna dasar biru putih. Karakter Gundam yang jumlahnya mencapai ribuan mudah diingat karena judul dan cerita Gundam dan nama Gundam mobile suit mirip serta memiliki ciri khas masing-masing. AsyikKeasyikan Gundam ternyata tak terbatas pada serial televisi, film, atau video game-nya saja. Robot Gundam yang dibuat oleh Bandai, perusahaan yang mengeluarkan robot Digimon dan Ultraman, ternyata tak kalah menarik untuk dikreasikan. Pasalnya, desain robot ini dibuat oleh para arsitek atau insinyur yang dibuat sangat detail mulai dari lekukan, senjata, lampu, sampai kabelnya hingga membutuhkan ketekunan dan imajinasi yang tinggi. Model yang muncul tak hanya robot jagoan, tapi juga musuh-musuh Gundam, kendaraan, maupun senjatanya.Robot ini dimunculkan dalam dua jenis, toys (robot mainan) serta model kits (robot rakitan). Bagi yang menyenangi permaiannnya saja mungkin dapat memilih toys yang langsung dapat dimainkan. Meskipun sudah dalam bentuk aslinya, sebenarnya robot mainan ini masih dapat dibongkar pasang jika ingin merakitnya kembali dengan menambahkan kreasi lain. Sementara bagi yang ingin berkreasi dapat memilih model kits karena masih berbentuk bagian-bagian robot sehingga perlu dirakit terlebih dahulu sebelum dimainkan. Perakitannya susah-susah gampang, tergantung dari grade-nya, mulai dari Super Deform, High Grade, Master Grade, hingga Perfect Grade. Semakin tinggi grade-nya, semakin rumit dan lama perakitannya karena memiliki lebih banyak detail, tentu saja semakin mahal pula harganya. Saking banyaknya peminat mainan rakitan ini, Bandai, perusahaan mainan satu-satunya yang memegang lisensi karakter Gundam, mengadakan Bandai Action Kits Asia Cup (BAKAC) yang diikuti oleh negara-negara di Asia. Ajang terbesar yang ditunggu-tunggu oleh semua penggemar Gundam tersebut tahun lalu diadakan di Hong Kong. Indonesia yang baru pertama kali mengikuti ajang tersebut mengirimkan dua peserta, Alvin Theary Teddy (24 tahun) untuk tingkat senior dan Andri Hilary Halim (14 tahun) untuk junior. Alvin bahkan meraih 1st Runner Up dengan kreasinya terhadap Gundam MSN 04 SAZABI. Alvin mulai menyukai permaian ini sejak ia duduk di bangku Sekolah Dasar setelah diperkenalkan oleh temannya. Bagi Alvin yang memang menyukai desain, mainan ini sangat mengasyikkan karena tidak membatasi kreativitasnya. ”Kita tidak harus mengikuti model yang telah ditetapkan Bandai, kita dapat membuat model sendiri. Di situlah asyiknya, kita bisa meningkatkan kreativitas untuk membuat model baru,” ungkapnya.Saat menghadiri pembukaan Gundam Base (G-Base) di Kidz Station Pondok Indah, Jakarta, Rabu (12/1), Alvin juga membawa karyanya yang dibawanya di BAKAC lalu. Pada dasarnya Gundam MSN 04 SAZABI yang dibuatnya tersebut mengikuti bentuk dasar yang ditetapkan Bandai, namun ia menambahkan beberapa benda berupa tiang-tiang dari kawat untuk menggantung senjata. Alas tempat Gundam tersebut berdiri dibuat dari stereofoam yang ditetesi bensin untuk menghasilkan bentuk yang diinginkan. ”Sebenarnya banyak cara lain. Tidak menutup kemungkinan untuk ditambahkan plastik akrilik, spidol, dan benda-benda lain. Bisa juga saling tukar anggota tubuh. Misalnya badan (Gundam) A menggunakan kepala (Gundam) B. Tergantung kreativitas saja,” jelas laki-laki yang berkuliah di Jurusan Desain Interior Maranata Art and Design Center serta Jurusan Akuntansi Universitas Parahyangan ini. Keadaan Gundam juga dapat didramatisir dengan menambahkan variasi marker (cat) yang tersedia. Untuk kesan pascaperang, misalnya, dapat ditambahkan goresan untuk memperlihatkan bekas terkena pedang, peluru, atau senjat lain. Marker tersebut juga dapat digunakan untuk mengubah warna Gundam sesuai dengan yang diinginkan.Di Indonesia, robot Gundam tersedia sejak tahun 1980-an. Namun, hingga tahun 2003 belum ada distributor resmi. Penjualannya masih tersebar di toko-toko mainan khusus yang mendatangkannya langsung dari luar negeri. Namun, sejak pertengahan 2003 lalu robot ini didistribusi PT Mitra Adiperkasa dan menyebarkannya di beberapa toko mainan di 22 kota seluruh Indonesia.Semua UmurPermainan yang mulai populer sejak tahun 1990-an ini ternyata juga sangat digemari orang dewasa. Di awal kemunculannya yang dalam bentuk serial animasi, ceritanya memiliki bobot yang cukup berat untuk anak-anak sehingga lebih banyak dinikmati orang dewasa..Adegan yang dimunculkan pun awalnya tergolong sadis karena memperlihatkan adegan tembak-tembakan, menunjukkan bagian-bagian yang hancur, terlepas, dan sebagainya. Tak heran, awalnya animasi ini populer di kalangan orang dewasa. Jonas Prakasa, misalnya, sangat menggemari permaian ini. Menurut laki-laki yang kebetulan bekerja di distributor mainan ini, Gundam memberikan kepuasan yang tak dapat diperoleh dari permaian lain. ”Kita mendapat kepuasan dari merakit Gundam. Kita berimajinasi, jika imajinasi kita tersebut sudah jadi, timbul kepuasaan tersendiri,” ungkapnya. Harga Gundam yang tergolong mahal ini, sekitar Rp 40.000 hingga Rp 2.500.000, bukan masalah. ”Kalau harga itu relatif. Ini memang tergolong mahal, tapi kalau sudah hobi orang pasti akan saving untuk hobinya itu,” ujar Jonas. Mungkin benar ujaran Jonas tersebut, kalau sudah menjadi hobi, orang akan rela menabung untuk itu. Andri, salah seorang peserta Indonesia yang mengikukti BAKAC lalu, melakukan hal tersebut. Siswa SMP kelahiran 17 Agustus 1991 ini rela menyisihkan uang jajannya setiap minggu untuk membeli Gundam. ”Semua koleksi Gundam saya beli dengan uang tabungan, setiap minggu saya menabung Rp 20.000.” Berkat ketekunannya menabung, Andri sudah memiliki sekitar 30 Gundam dengan harga bervariasi mulai dari Rp 70.000 hingga Rp 500.000. Tak susah merawat robot yang terbuat dari bahan plastik ini. Pasalnya, mainan ini tidak memiliki detail-detail khusus yang membutuhkan perawatan ekstra, baik model kits maupun toys. Menurut Alvin, model kits lebih sensitif daripada toys. Pasalnya, model kits diciptakan dengan bagian-bagian yang terpisah-pisah.”Model kits yang sudah dirakit lebih sensitif, tidak boleh banyak dipegang atau ganti pose,” jelasnya. Berganti-ganti pose, menurut Alvin lagi, akan membuat model kits longgar sehingga akan gampang terlepas. Sementara jika banyak dipegang, cat Gundam akan mudah berubah warna jika terkena keringat. Untuk menyimpannya, biasanya para penggemar Gundam membuat kotak khusus dari bahan akrilik agar tak mudah tersentuh.
(str/mila novita)
Read More…

Tidak ada komentar: